5 Tips Menghalau Gugup saat Presentasi didepan Audiens

Melakukan presentasi didepan audiens terkadang membuat kita merasakan beban yang sangat berat. Seringkali kita gugup sebelum melakukan presentasi. Bagaimana cara mengatasi gugup agar presentasi kita dapat berjalan lancar dan diterima audiens?

Berdasarkan definisi kamus oxford, presentasi adalah proses penyampaian ide, produk baru atau hasil pekerjaan yang di tampilkan dan dijelaskan kepada audiens.  

Gugup saat presentasi terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya; kurangnya percaya diri, tidak siap,dan tidak menguasai materi. 

Untuk mengatasi hal-hal tersebut, dibutuhkan kiat-kiat agar presentasi berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Apa saja kiat-kiat tersebut? Berikut saya sajikan 5 tips menghalau gugup saat presentasi didepan audiens yakni;

1. Mempersiapkan diri Sebelum Presentasi

Agar presentasi berjalan baik, mulailah dengan menyiapkan slide materi yang akan dibuat presentasi. Kuasai materi dengan sebaik-baiknya, catat poin-poin yang penting. Periksa monitor apakah sudah ada, lihat tata ruang apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan, penerangan apakah sudah cukup, termasuk speaker menggunakan kabel atau yang tidak kabel. Semua harus di pastikan agar saat presentasi tidak ada yang menyebabkan hilang konsentrasi karena sarana dan prasarana yang tidak memadai. 

Kunci utama dalam presentasi adalah kita menguasai materi. Orang yang menguasai materi presentasi akan bisa mengembangkan menjadi sebuah cerita, ajakan, yang memukau. Materi presentasi dapat dibuatkan di slide menarik agar audiens antusias mendengar dan melihat. Jangan terlalu rumit tampilan slide karena mengejar keren. Slide sederhana dengan sedikit tulisan akan memberikan kesan mendalam.

2. Mengenali Audiens.

Siapa audiens yang menjadi peserta penting untuk kita ketahui. Bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak, pelajar/mahasiswa, pegawai negeri/swasta. Lebih detail kita mengetahui audien akan berdampak pada car akita menyampaikan materi yang akan kita sampaikan.

Apabila audien anak-anak, tentu kita harus memposisikan dengan kesenangan dunia anak yang enerjik, penuh semangat. Berbeda apabila audien orang tua yang harus penuh sopan dan santun.

Berbicara didepan kariyawan sendiri dengan berbicara memprsentasikan kepada pihak eksternal tentu akan berbeda. Istilah kata orang tua berbicara dengan anak berbeda dengan orang tua berbicara dengan tetangga.

Psikologis saat berbicara dengan orang yang lebih tua, mungkin ada tokoh disitu dapat mempengaruhi cara bicara dan kepercayaan diri.

3. Berlatih didepan Cermin.

Semua butuh latihan, tidak ada yang instan, mie instan aja harus direbus dulu, hmm. Skill yang dilatih secara terus menerus memungkinkan akan menjadikan professional. Cermin memberikan gambaran bagaimana bentuk tubuh kita saat presentasi. 

Enak dilihat atau tidak posisi berdiri kita, cara memegang microfon yang benar, senyum kita apakah cukup memberi pesona, atau justru membuat audien ilfil. Dari cermin tersebut kita bisa mengoreksi kekurangan yang ada pada diri kita.   

4. Manfaatkan Bahasa Tubuh

Dalam presentasi, gerak tubuh sangat mendukung keberhasilan. Tataplah mata ke audiens secara menyeluruh, tidak hanya terfokus hanya di satu titik saja. Tangan kanan memegang mikrofon, tangan kiri bisa mengekspresikan penekanan saat penyampaian kabar gembira dan hal-hal  yang penting. 

Bila memungkinkan langkahkan kaki kedepan, ke samping kanan dan samping kiri agar semua audiens merasa diajak berkomunikasi semuanya. 

5. Berdo’a

Kekuatan do’a memberikan ketenangan yang membuat kita menjadi lebih percaya diri. Manusia hanya dapat berusaha, selebihnya kita serahkan kepada yang maha kuasa. Kita memohon diberi kekuatan agar bisa melakukan presentasi dengan baik. 

Kesimpulan

Presentasi merupakan upaya untuk meyakinkan audiens tentang produk yang kita miliki. Keberhasilan penyampaian presentasi dapat dilihat dari antusiasme audiens terhadap materi yang kita sampaikan. 

Keterlibatan audiens dengan penyampain pertanyaan maupun tanggapan positif menandakan materi yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.