1
Tahapan Daftar Pemilih Sementara
Coklit di daerah Tuwon
Pada
kamis tanggal 2 Maret 2023 PPK, Panwas, PPS, Seretariat PPS, dan Pantarlih di
kecamatan Slogohimo melakukan perjalanan coklit ke kampung Tuwon. Tuwon merupakan perkampungan warga yang terletak
ditengah hutan. Secara demografi Tuwon tercatat di Dusun Ngrapah RT 001/RW 006
Desa Setren, Kecamatan Slogohimo, dengan 51 Penduduk dan 16 KK.
Perjalanan ke perkampungan Tuwon dapat
ditempuh dari beberapa jalur seperti
dari kaki gunung Giri Manik Dusun Ngrapah, yang masih berupa jalan setapak dan
hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Sedangkan pada saat coklit kita
melewati jalan dari Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno. Waktu menuju lokasi
kurang lebih 1 jam perjalanan dengan berjalan kaki, karena medan yang terlau sulit dilewati jika menggunakan
sepeda motor. Untuk mencapai perkampungan Tuwon, kita harus melewati jalan
tanah serta membelah hutan pinus khas Lereng Lawu Selatan. Dimana akses utama
jalan ini masih berupa tanah liat yang sangat licin untuk dilewati saat musim
penghujan. Meski terletak di tengah
hutan, perkampungan Tuwon sudah memiliki akses listrik dan jaringan internet
yang memadai.
Mayoritas warga Tuwon hidup dari hasil bercocok tanam. Mengingat letak
perkampungan mereka yang berada ditengah hutan lereng Lawu Selatan yang memang
diuntungkan dengan kesuburan tanahnya. Namun tidak jarang kawanan kera masuk ke
pemukiman, kera-kera itu merusak tanaman-tanaman pertanian
warga hingga menyebabkan gagal panen. Alternatif warga untuk menambah pemasukan ekonomi yaitu
dengan beternak sapi, kambing, atau ayam. Beternak sapi dan kambing menjadi hal
paling mudah dilakukan warga Tuwon karena pakan tersedia banyak.
Meskipun terletak ditengah hutan,
penduduk Tuwon juga tetap mengutamakan pendidikan. Anak-anak penduduk Tuwon
memilih untuk bersekolah ke tempat terdekat dari rumah mereka. Sebagian anak
ada yang memilih untuk bersekolah di SDN 2 Setren dan sebagian lagi memilih
bersekolah ke Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno.
Sejarah
perkampungan Tuwon ini memiliki beberapa versi. Versi yang pertama yakni
percaya bahwa dahulu ada seorang wanita hamil yang menjadikan lokasi tersebut
sebagai persinggahan. Namun,
kehamilannya pun justru semakin berumur atau tua. Sehingga, lokasi itu pun
hingga saat ini dikenal dengan istilah Tua. Namun seiring berjalannya waktu
warga menyebutnya Tuwon. Sedangkan versi kedua yakni pada awalnya kampung Tuwon
ini sudah lama ada, namun karena letak mereka yang berada di tengah hutan
mereka terdesak oleh serangan babi hutan sehingga memilih mengungsi ke Dusun
Ngrapah. Beberapa waktu berselang setelah kawanan babi sudah mulai berkurang
warga kembali lagi ke Tuwon. Sehingga muncul istilah Tuwon yang menurut bahasa
jawa berarti Tuwuh atau tumbuh kembali.
Pobale Daerah Terpencil dengan 6 KK
Pobale
merupakan sebutan wilayah yang berada di ujung Timur Desa Semin Kecamatan
Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri, berbatasan dengan Kecamatan Sidoharjo Kab. Wonogiri. Pobale merupakan bagian dari Dusun
Semin RT. 002 RW. 004, Desa Semin Kecamatan Nguntoronadi. Dahulu Pobale dihuni
puluhan KK dan rumah, karena kondisi terpencilnya wilayah tersebut sebagian KK
dan rumah pindah ke bagian wilayah yang lebih ramai.
Untuk menuju ke pobale medan masih sulit dijangkau dengan
kendaraan. Untuk penduduk yang sudah biasa di musim kemarau dapat mengendarai
sepeda motor. Namun diwaktu musim penghujan lebih baik jalan kaki saja. Pobale
hanya dihuni oleh 6 KK terdiri dari 5 rumah masuk TPS 6 desa Semin kecamatan
Nguntoronadi.
Tahapan
Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan
Posko
Tanggapan Masyarakat
Berbagai
cara dilakukan oleh KPU, PPK, PPS untuk
menggali tanggapan masyarakat terhadap DPS yang telah ditetapkan. Salah
satunya adalah PPS mendirikan posko tanggapan Masyarakat. Posko tanggapan
masyarakat melayani pemilih untuk mengecek keberadaan pemilih, apakah ia sudah
terdaftar ataukah belum.
Uji
Publik
Untuk
lebih memaksimalkan peran tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, pegiat
pemilu, KPU kabupaten Wonogiri melakukan upaya dengan melaksanakan Uji Publik
DPS diseluruh Desa/Kelurahan dan kecamatan dan seluruh kecaman se Kabupaten
Wonogiri. Dari uji public tersebut PPS, PPK membuat grup Whatsapp untuk
memaksimalkan partisipasi masyarakat baik terhadap data pemilih maupun
informasi kepemiluan lainya.
Tahapan
Daftar Pemilih Tetap
Tabrak
Data Pemilih
Istilah
tabrak data menjadi tren pemutakhiran data pemilih pemilu tahun 2024. Apa itu
tabrak data? Pasca pelaksanaan coklit yang dilakukan pantarlih dari tanggal 12
Februari 2023 sampai 14 Maret 2023, selanjutnya PPS melakukan penyusunan daftar
pemilih hasil pemutakhiran. Operator Sidalih (Sistem Informasi Data Pemilih)
melakukan unggah data pemilih hasil pemutakhiran.
Unggah
data pemilih ke Sidalih membutuhkan perjuangan yang tidak mudah, Operator
Sidalih harus berhadapan dengan data ganda. Data ganda muncul antar Tempat
Pemungutan Suara (TPS) ganda antar desa dalam satu kecamatan, ganda antar
kabupaten dalam satu provinsi, ganda antar provinsi secara nasional. Untuk
menyelesaikan masalah ganda, munculah istilah tabrak data.
Pembersihan
data ganda harus mencermati data terupdate pemilih. Ganda antar TPS, ganda
antar desa dalam satu kecamatan, ganda antar kecamatan dalam satu provinsi,
ganda antar provinsi secara nasional disebabkan beberapa hal, diantaranya yakni
;
Pertama,
Perpindahan pemilih pasca DP4 diturunkan. Sumber Pencocokan dan penelitian yang
dilakukan Petugas Pemutakhiran daftar pemilih (Pantarlih) adalah DP4 yang
disingkronisasi dengan daftar pemilih berkelanjutan.
Kedua,
penulisan yang kurang akurat. Menuliskan angka 16 digit bukanlah hal yang mudah
bagi pantarlih. Kadang ada kalanya salah memasukan angka sehingga NIK tidak
valid. Ketelitian dalam input data menjadi hal yang sangat penting untuk
menghadirkan data pemilih yang akurat.
Problemmatika
data pemilih dari pemilu ke pemilu perlu mendapatkan perhatian serius bagi
penyelenggara pemilu dan pihak- pihak terkait lainnya. Daftar pemilih menjadi
penentu untuk keberhasilan tahapan pemilu yang lain. Apabila daftar pemilu
baik, maka akan baik pula tahapan pemilu yang lain.